Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Indodax Diserang Hacker, Klaim Cadangan Aset Kripto Rp 11,5 Triliun

| September 16, 2024 WIB | 0 Views

 

Indodax Diserang Hacker, Klaim Cadangan Aset Kripto Rp 11,5 Triliun


Platform perdagangan kripto terbesar di Indonesia, Indodax, baru-baru ini mengalami serangan dari hacker. Meski demikian, perusahaan mengklaim memiliki cadangan aset kripto yang kuat senilai Rp 11,5 triliun, yang diharapkan dapat menenangkan para penggunanya.

Dalam pernyataannya, pihak Indodax memastikan bahwa serangan tersebut tidak mempengaruhi operasional utama dan semua aset pengguna tetap aman. Perusahaan juga menyatakan bahwa mereka terus meningkatkan langkah-langkah keamanan untuk mencegah insiden serupa di masa depan.

Namun, serangan ini menimbulkan pertanyaan mengenai keamanan platform exchange di Indonesia. Meskipun Indodax berhasil mempertahankan cadangan besar, beberapa pengguna tetap waspada dan memilih untuk memantau situasi lebih lanjut.

Menurut pengamat kripto, serangan semacam ini bisa terjadi karena semakin tingginya nilai aset kripto yang diperdagangkan di berbagai platform. “Keamanan adalah prioritas utama bagi exchange kripto, dan setiap pelanggaran keamanan dapat mempengaruhi kepercayaan pengguna,” kata salah satu analis.

Saat ini, Indodax terus melakukan investigasi lebih lanjut terhadap serangan tersebut dan berjanji akan memberikan pembaruan informasi jika ada perkembangan signifikan. Mereka juga mengimbau pengguna untuk memperbarui langkah-langkah keamanan pribadi, seperti penggunaan autentikasi dua faktor dan memperkuat kata sandi.

Dengan cadangan senilai Rp 11,5 triliun, Indodax berusaha memastikan bahwa mereka tetap menjadi salah satu platform paling andal di Indonesia, meskipun menghadapi tantangan di bidang keamanan.

Kesimpulan:
Meskipun serangan hacker sempat mengganggu, Indodax tetap optimis bahwa cadangan aset kripto yang besar serta langkah-langkah keamanan yang diperketat akan menjaga kepercayaan pengguna terhadap platform mereka. Kejadian ini menjadi pengingat bagi semua platform perdagangan kripto untuk terus waspada terhadap potensi ancaman keamanan.

Reporter: Portal Berita 360

Nasional